MEMBERIKAN O2
I.
Tinjauan Teori
- Pengertian
Yaitu memasukkan zat asam ( oksigen )
ke dalam paru – paru melalui saluran pernafasan menggunakan alat khusus .
( Tim Dep Kes RI , 1985 )
- Tujuan Pemberian O2
1.
Untuk memenuhi kekurangan zat
asam ( Oksigen )
2.
Untuk membantu kelancaran
metabolisme
3.
Untuk mencegah hypoxsia ,
misalnya pada penyelam , penerbang , pendaki gunung , pekerja ambang .
4.
Sebagai tindakan pengobatan
( Tim Dep Kes RI , 1985
)
- Indikasi
1.
Dilakukan pada pasien anoxia ,
hypoxia
2.
Dilakukan pada pasien yang
mengalami kelumpuhan alat – alat pernafasan
3.
Dilakukan pada pasien yang
mendapat trauma paru – paru
4.
Dilakukan pada pasien dalam
keadaaan gawat , coma dan lain – lain
5.
Dilakukan pada pasien yang tiba
– tiba memperlihatkan tanda – tanda syok
( Tim Dep Kes RI , 1985 )
- Kontra Indikasi
1.
Hindari tindakan yang
menyebabkan pasien merasa sakit
2.
Jauhkan hal – hal yang dapat
membahayakan misalnya menghindari api dan tidak merokok dekat tabung
3.
bila menggunakan masker
dihidung hendaknya diganti tiap 8 jam.
4.
bila menggunakn kedok hidung
zat asam harus terpasang betul, sebelumnya memperhatikan apakah tidak tersumbat
atau bocor.
5.
kedok zat asam harus sering
dibersihkan untuk mencegah bau karet.
6.
harus selalu memakai pelembab
udara (humidifier) untuk melembabkan O2 guna mencegah iritasi selaput lendir
alat pernafasan.
( Tim Dep Kes RI , 1985 )
- Persiapan
1.
Alat
a.
Tabung oksigen
b.
Water of irrigation
c.
Cateter nasal
d.
Flow metter
e.
Gunting plester
f.
Plester
g.
Vaselin
h.
Wastafel
i.
Handuk
j.
Alat tulis
2.
Pasien
a.
Pasien diberi penjelasan
tentang tindakan yang akan di lakukan atau setengah duduk
b.
Pasien diposisikan fowler
( Yuni Kusmiati , 2007 )
- Prosedur Tindakan
1.
Beritahu pasien tindakan yang
akan dilakukan
2.
Siapkan alat secara ergonomic
3.
Pasang sampiran
4.
Cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir dan mengeringkan dengan handuk bersih
5.
Atur posisi pasien setengah
duduk ( fowler )
6.
Isi gas humidifier dengan water
of irrigation setinggi batas yang tertera
7.
Hubungkan flow meter dengan
tabung oksigen
8.
Cek fungsi flow meter dan
humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya
gelembung udara dalam gas flow meter
9.
Hubungkan cateter nasal dengan
flow meter
10.
Alirkan oksigen sesuai
kebutuhan
11.
Cek aliran cateter nasal dengan
menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen
12.
olesi ujung cateter nasal
dengan jelly
13.
Pasang cateter nasal
14.
Bereskan alat dan rapikan
pasien
15.
Cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir serta mengeringkan dengan handuk
16.
Dokumentasi
( Yuni Kusmiati 1985 )
- Evaluasi
1.
Alat
Persiapan peralatan yang digunakan
dalam tindakan memberikan O2 kepada pasien antara teori dengan praktek masih
ada perbedaan , yaitu dalam teori pemasangan O2 sebelum cateter nasal dipasang
diolesi vaseline atau jelly terlebih dahulu dan dalam tindakan seharusnya
menggunakan sarung tangan namun dalam praktek dilapangan tidak dipergunakan .
2.
Pasien
Pasien dilakukan tindakan pemberian
O2 agar dapat menggobati peradangan saluran pernafasan bagian atas , sehingga
lendir encer dan mudah keluar , selaput lendir tetap dalam keadaan lembab ,
serta pernafasan menjadi lega .
- Daftar pustaka
Dep Kes
RI .1985 .Teknis
perawatan dasar . Bandung
: PT Granesia .
Kusmiyati , yuni .2007 . Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan . Yogyakarta
: Fitramaya .
No comments:
Post a Comment